Sabtu, 04 Juli 2009

gelisah subuh

Aku jadi sangat-sangat tidak tenang malam ini. Degub jantung ku tak karuan, dan arah fiikiran ku pun seolah berbelit tak bertujuan. Ini kah balada dini hari yang menjemputku pada keadaan gelisah tak karuan? Semua hal yang terbangun seolah pucat. Semua berubah menjadi abu yang bergegas menjadi kelabu. Pagi yang masih sangat sore untuk bertemu mentari. Aku coba mendesak tubuh ku untuk setidaknya keluar dari selimut biru dan menyegarkan mataku yang sebenarnya sudah enggan untuk berkompromi. Namun keadaan fikiran dan hatiku masih belum harmonis untuk memutuskan masing-masingnya beristirahat. Ku coba menyalakan telivisi, berharap ada sesuatu yang dapat menarik perhatian dan membuat ku melupakan segala ke gelisahaan tak beralasan. Kegiatan mengganti channel tv hanya menjadi hal pembuang waktu menuju pagi. Nyaris satu minggu aku begini. Mempertemukan waktu dengan pikiran kosong serta kegelisahan hati yang perlahan menyelemuti. aku tahu ini bukan saatnya memusingkan diri dengan segala bentuk ironi diri yang perlahan mulai meninggi. Kalau boleh aku juga ingin seperti anak lain yang sudah mulai pusing dengan segala macam persiapan menuju final test di awal pekan. Tapi toh otak ku sudah lebih dulu dipusingkan dengan segala bentuk beban penghambat alur darah yang dipompa ke otak. aku malu bertemu matahari besok pagi, aku juga takut bertemu langit biru saat mentari datang menyapa hari. Kebimbangan yang seolah kembali menghampiri diri dan memaksa hati untuk menjadi iri. apa aku masih pantas bertanya pada tuhan tentang keadaan? apa aku masih berhak mendapat jawaban dari segala bentuk doa kepadanya? Aku mulai kebal dengan segala bentuk serangan cobaan yang ia beri pada hidup ini. Jika aku ingin durhaka aku akan berkata ini monoton. Namun aku yakin aku sudah terlalu jalang dimatanya sebagai hambanya yang tak pernah bersyukur. Aku harap ia tidak terlalu tersinggung dengan apa yang aku katakan. Karena ini hanya bentuk kelelahan ku pada keadaan yang membuat ku gelisah. Kata sambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar