Senin, 26 Juli 2010

miris agamis

Seseorang berusaha mengagungkan nama tuhannya, berseru menyerahkan seluruh dirinya pada keanggungan sang kuasa. Merintih bercucur air mata seolah bercerita dirinya telah sepenuhnya mesra dengan jalan-Nya. Namun ini untuk yang kesekian kali. Kemana ia kemarin? Dimana ia kemarin? Sedang apa ia kemarin? Bercengkrama dengan fana dan melupakan sang pencipta. Manusia yang selalu percaya tuhan, namun lupa tuhan itu siapa. Miris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar