Minggu, 13 Maret 2011

buat ku jadi salah

Semua berjalan dengan baik. Kita berdua sudah sama-sama dingin. Ini semua sesuai rencana. Jalan kita sudah benar, meskipun tidak sepenuhnya benar. Setidaknya arahnya ketempat dimana aku menujunya. Kita berada dalam kadar kekentalan yang pas. Kamu dengan lancar bercerita, aku dengan senang mendengar. Semua berjalan sangat gentle. Namun itu sepertinya dulu. Sebelum aku sendiri lah yang justru salah jalan. Salah menerka, dan salah mengolah signal. Aku butuh beribu pertahanan untuk menjaga agar semuanya tetap pada jalurnya, dan kamu cukup punya satu hal untuk menghancurkannya. Kamu mulai ikut campur dalam kontaminasi. Kamu mulai jadi antagonis dalam kedinginan ini. Sepak terjangmu menjadi liar, tak bisa ku pertahankan. Hati – pikiran – hati – pikiran. Suka –suka mu dan itu menyiksa ku. Yang jadi masalah lain adalah, jawabanmu yang sudah tidak lagi aku tahu. Kamu bukan main mampu menjadi sesuatu. Kamu berhasil berada disampingku, tepat seminggu lalu. Sepadan, seirama, sejalan, seimbang dan apalah kata-kata lain yang bisa menjelaskannya. Kamu jadi seperti kolestrol yang membuatku nafsu. Ah sangat strategis memang. Aku memakanmu lalu kamu menggerogoti aku dari dalam. Dan akhirnya segala kembali rusak. Arahnya tak karuan. Entah lah aku harap ini sementara. Emosi yang hanya emosi. Semoga benar-benar emosi.